JURNAL DISABILITAS http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd <p>JD: JURNAL DISABILITAS diterbitkan sejak 27 Juli 2017 (versi cetak) oleh Program Studi Pendidikan Luar Biasa dan Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) wilayah Kalimantan Selatan. Sedangkan versi online mulai terbit pada bulan April 2021.</p> <p>JD: Terbit dua kali setahun, bulan April dan September</p> Prodi PKh ULM (Universitas Lambung Mangkurat) id-ID JURNAL DISABILITAS 2580-9415 KESIAPAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) BAGI ANAK DENGAN HAMBATAN INTELEKTUAL DI SLBN MARABAHAN http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/13 <p>Sistem pembelajaran yang dilakukan dimasa pandemi Covid-19 ini memiliki perbedaan dengan sistem pembelajaran yang sebelumnya telah digunakan. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini tentunya akan mengalami penyesuaian pada beberapa aspek pembelajarannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak dengan hambatan intelektual di SLBN Marabahan. Penelitian ini menggunakan pendeketakan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu para guru yang mengajar anak dengan hambatan intelektual di SLBN Marabahan. Teknik pengumpulan data penelitian ini ialah menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini dengan mealakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh ini menggunakan triangulasi sumber yang dimana informasi yang didapat bersumber dari enam guru yang mengajar anak dengan hambatan intelektual. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Kemauan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh guru tidak menunjukan rasa antusias, kesenangan dan keyakinan terhadap pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dilihat bagaimana sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat luring atau tatap muka. (2) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, guru memiliki kemampuan yang cukup baik dilihat bagaimana guru menyusun (RPP) dengan sedikit penyesuaian berdasarkan kondisi dan kemampuan peserta didik, menyiapkan bahan ajar dan evaluasi dengan penyesuain keadaan, serta dimana guru memiliki pengalaman dan keahlian tersendiri dalam mengatasi kendala yang terjadi. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh bagi anak dengan hambatan intelektual masih kurang siap.</p> Errie Dian Setiawan Amka Hayatun Thaibah Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-03-31 2022-03-31 1 2 1 6 PERMASALAHAN ORANG TUA MENDAMPINGI ANAK TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/14 <p>Anak tunarungu merupakan anak dengan gangguan kehilangan pendengaran secara total atau masih memiliki sedikit sisa pendengaran pada dirinya. Hal tersebut menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar. Selama pandemi kegiatan belajar di sekolah ditiadakan dan diberlakukannya pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh bagi anak tunarungu membutuhkan pendampingan penuh dari oang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan permasalahan orang tua terhadap: 1) permasalahan orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak tunarungu selama pembelajaran jarak jauh, 2) permasalahan orang tua dalam pengoperasian teknologi dan teknisi selama pembelajaran jarak jauh, 3) permasalahan orang tua dalam pembagian waktu selama pembelajaran jarak jauh. Pendekatan penelitian dengan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian berjumlah lima orang tua (ibu) dengan profesi yang berbeda. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data peneliti menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan dan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan orang tua dalam mendampingi anak tunarungu: 1) Permasalahan meningkatkan minat belajar anak tunarungu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak, serta perlunya kolaborasi guru dan orang tua, 2) Permasalahan pengoperasian teknologi dan teknisi memerlukan media pembelajaran utama yaitu teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar anak tunarungu, serta 3) Permasalahan pembagian waktu selama pembelajaran jarak jauh yang dibutuhkannya pendampingan secara penuh selama pembelajaran jarak jauh di rumah. Permasalahan tersebut meliputi kurang pemahamannya materi atau tugas yang diberikan guru kepada anak, permasalahan gadget dan kurangnya bantuan terhadap data internet, serta waktu luang yang dimiliki orang tua selama mendampingi belajar di rumah.</p> Hayatun Nofus Amka Eviani Damastuti Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 7 13 PEMBELAJARAN DARING BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB NEGERI 1 PELAIHARI http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/15 <p>Pandemi covid-19 telah menggangu proses pembelajaran secara konvensional. Maka diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut dengan penerapan pembelajaran daring . pembelajaran secara daring adalah salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah saat ini dalam penerapan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji lebih dalam lagi terkait (1) Perencanaan pembelajaran daring, (2) Pelaksanaan pembelajaran daring, (3) Evaluasi pembelajaran daring dan (4) Kendala serta solusi pada pembelajaran daring bagi peserta didik tunagrahita ringan kelas XII di SLBN 1 Pelaihari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data melalui 1 kepala sekolah, 1 guru kelas XII tunagrahita ringan dan 3 peserta didik tunagrahita ringan beserta orang tua peserta didik tunagrahita ringan kelas XII. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Uji kredilitas dan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan (1) Perencanaan pembelajaran daring di SLBN 1 Pelaihari menyusun berupa Program Pembelajran dari silabus, RPP, bahan ajar dan media pembelajarannya yang disesuaikan dengan ketunaan dan kebutuhan anak. (2) Pelaksanaan pembelajaran daring pada peserta didik tunagrahita ringan kelas XII menggunakan aplikasi WAG berdasarkan RPP-PJJ. (3) Evaluasi pembelajaran daring pada peserta didik tunagrahita ringan kelas XII dilakukan penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. (4) Kendala dan solusi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pembelajaran daring bagi peserta didik tunagrahita ringan kelas XII memperoleh kendala dalam belajar melalui jaringan oleh sebab itu, pembelajaran tidak tersampaikan dengan sepenuhnya sehingga baik dari sekolah, guru dan orang tua memberikan solusi seperti belajar luring agar anak tetap bisa mengakses pembelajarannya. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran daring bagi peserta didik tunagrahita ringan kelas XII di SLBN 1 Pelaihari ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik dengan melihat kendala yang diperoleh agar segera memberikan solusi agar peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran.</p> Indri Kusuma Dewi Imam Yuwono Machmud Fauzi Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 14 21 KOLABORASI VOLUNTEER DENGAN ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING BAGI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/16 <p>Permasalahan pada penelitian ini adalah dibutuhkan kolaborasi antara volunteer dengan orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring agar tercapainya keberhasilan untuk memberikan layanan yang tepat bagi mahasiswa berkebutuhan khusus (MBK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kolaborasi sebelum pembelajaran daring, 2) kolaborasi saat pembelajaran daring, 3) kolaborasi sesudah pembelajaran daring, 4) kendala kolaborasi dalam pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data volunteer orang tua MBK. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) kolaborasi sebelum pembelajaran daring dilakukan dengan membuat kesepakatan untuk menentukan batasan dan bentuk keterlibatan dalam pendampingan sebelum pembelajaran daring dan saling terlibat dalam mengingatkan presensi serta jadwal kuliah, 2) kolaborasi saat pembelajaran daring dengan saling berbagi peran dan memilih gagasan yang terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh MBK saat sedang mengikuti perkuliahan, 3) kolaborasi sesudah pembelajaran daring dilakukan dengan mendiskusikan tugas dan permasalahan hasil belajar MBK, 4) kendala dalam melakukan kolaborasi yaitu perbedaan pemikiran dan kurangnya komunikasi yang disebabkan karena kesulitan menentukan waktu diskusi, sebagian besar kendala orang tua adalah perasaan tidak nyaman jika sering menghubungi volunteer. Kendala lainnya yaitu volunteer berasal dari angkatan serta kelas yang sama, sehingga terbatas informasi dan pengalaman volunteer.</p> Adelia Ananda Putri Dewi Ratih Rapisa Hayatun Thaibah Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 22 28 PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATABOGA PADA SISWA SMPLB KELAS VIII TUNAGRAHITA RINGAN DI SLBN-1 MUARA TEWEH http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/17 <p>Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak tunagrahita yang tarafnya masih ringan, serta masih memiliki kemampuan untuk dididik secara sederhana. Hal tersebut tidak menghambat anak dalam pembelajaran keterampilan. Pada jenjang menangah atas di SLBN-1 Muara Teweh pendidik lebih menekankan pada keterampilan anak. Melalui keterampilan-keterampilan tersebut bisa membuat anak menjadi jauh lebih mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran keterampilan tataboga dalam membuat kue kering pada anak tunagrahita ringan di SLBN-1 Muara Teweh. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data dari penelitian ini ialah guru keterampilan tataboga dan juga kepala sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Triangulasi sumber dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi menjadi teknik keabsahan data pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) perencanaan pembelajaran keterampilan tataboga ini sudah dilakukan dengan cukup baik sesuai dengan RPP kurikulum 2013 walaupun tidak ada penyusunan program semester, 2) pelaksanaan pembelajaran keterampilan tataboga dilakukan dengan cukup baik karena proses pembelajaran yang dikelola oleh guru sudah sesuai dengan bahan ajar, 3) sarana prasarana dalam pembelajaran keterampilan tataboga sudah cukup memadai karena sekolah berusaha memberikan fasilitas secara maksimal sesuai dengan kebutuhan peserta didik, 4) evaluasi yang dilakukan guru sudah cukup bagus sesuai dengan rencana pembelajaran awal, 5) Tindak lanjut yang dilakukan sekolah juga sudah cukup bagus karna telah medapatkan feedback dari peserta didik serta orang tua.</p> Aslamiyah Nur Utami Utomo Jiyanta Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 29 34 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KASUS BULLYING PADA ANAK AUTIS http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/18 <p>Anak autis sebagian dari masyarkat dengan segala kondisi yang kompleks, berbeda dengan anak pada umumnya sehingga anak autis sangat rentan mendapatkan suatu tindakan bullying dimana masyarakat lah yang harus mengambil peran apabila terjadi suatu tindakan bullying kepada anak autis, dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kasus tindakan bullying yang terjadi kepada anak autis di Komplek Griya Ulin Permai Jl Asabri IV Landasan Ulin. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sepuluh orang yang terdiri dari orang tua anak autis, tokoh masyarakat, dan tetangga sekitar Komplek Griya Ulin Permai Jl Asabri IV. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa 1) pengetahuan masyarakat tentang anak berkebutuhan khusus sebagian besar cukup baik, dimana sebagian besar dari mereka mengetahui konsep tentang anak berkebutuhan khusus. 2) pengetahuan masyarakat tentang anak autis sebagian besar cukup baik, dimana sebagian besar dari mereka mengetahui konsep dan karakteristik anak autis. 3) pengetahuan masyarakat tentang bullying cukup baik, dimana sebagian besar masyarakat mengetahui konsep tentang bullying dan contoh suatu tindakan bullying tersebut. 4) tanggapan dan tindakan masyarakat apabila anak autis mendapatkan suatu tindakan bullying cukup baik, dimana masyarakat tidak setuju apabila anak autis mendapatkan tindakan bullying dan memberikan suatu tindakan yang dimana akan melindungi anak autis tersebut.</p> Dimas Putra Setiawan Mirnawati Machmud Fauzi Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 35 40 POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DENGAN HAMBATAN INTELEKTUAL DI SLB NEGERI MARABAHAN http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/19 <p>Kemandirian merupakan hal yang penting bagi setiap anak, tak terkecuali bagi anak dengan hambatan intelektual, kemandirian tentunya dipengaruhi oleh pola asuh dari orang tua. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Pola asuh apa yang diberikan oleh masing-masing orang tua (ibu) terhadap kemandirian anak dengan hambatan intelektual. 2) Usaha apa yang dilakukan oleh masing-masing orang tua (ibu) dalam membentuk kemandirian pada anak dengan hambatan intelektual. 3).Faktor apa saja yang menghambat orang tua dalam membentuk kemandirian anak dengan hambatan intelektual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, pengumpulan data pada penelitian ini dengan wawancara dan dokumentasi. Subjek pada penelitian ini adalah orang tua (ibu) yang memiliki anak dengan hambatan intelektual. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Teknik keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:1) pola asuh yang diberikan masing-masing orang tua yang memiliki anak dengan hambatan intelektual berbeda, dimana pola asuh yang digunakan orang tua dari RS mengarah kepada pola asuh permisif, pola asuh yang digunakan orang tua dari PTML mengarah kepada pola asuh demokratis, dan pola asuh yang digunakan orang tua MY mengarah ke pola asuh otoriter. 2) Usaha yang dilakukan oleh masing-masing orang tua dalam membentuk kemandirian anak hampir sama yaitu dengan menyuruh anak dan memberinya contoh. 3).Faktor yang menghambat masing-masing orang tua dalam membentuk kemandirian anak juga hampir sama, yakni dimana orang tua atau kesulitan dalam membentuk kemandirian anak pada hambatan intelektual.</p> Ernida Rayani Ali Rachman Septi Aryanti Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 41 48 PERAN ORANG TUA DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI TANAH BUMBU http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/20 <p>Terjadinya pandemi covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan peraturan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, termasuk pembelajaran bagi anak tunagrahita. Pentingnya peran orang tua saat pandemi sekarang ini yang mengharuskan anak tetap belajar di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan 1) peran orang tua sebagai guru, 2) peran orang tua sebagai fasilitator, 3) peran orang tua sebagai motivator dan 4) peran orang tua sebagai pengaruh yang diterapkan kepada anak selama pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian 5 orang tua dari anak tunagrahita. Setting penelitian dilakukan dirumah subjek. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Peran orang tua sebagai guru orang tua belum menerapkan sepenuhnya karena masih ada orang tua yang belum mengetahui cara mengajarkan anak tunagrahita dan masih kurangnya wawasan orang tua mengenai anak tunagrhita. 2) Peran orang tua sebagai fasilitator bahwa orang tua masih belum menerapkan secara keseluruhan bahwa orang tua masih banyak yang belum menyediakan segala sarana dan prasarana selama pembelajaran jarak jauh. 3) Peran orang tua sebagai motivator bahwa orang tua telah menerapkan dalam memberikan semangat, motivasi ataupun nasihat sehingga anak dapat belajar dengan senang dalam bimbingan orang tua. 4) Peran orang tua sebagai pengaruh bahwa orang tua masih belum menerapkan karena masih ada anak yang merasa terganggu ataupun tidak semangat ketika orang tua mendampingi.</p> Khairun Nisa Ali Rachman Septi Aryanti Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 49 53 PROBLEMATIKA MAHASISWA TUNARUNGU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/21 <p>Program pengalaman lapangan adalah salah satu mata kuliah wajib yang di tempuh mahasiswa di lingkungan FKIP ULM tak terkecuali dengan mahasiswa tunarungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) problematika mahasiswa tunarungu dalam pembuatan program pembelajaran; 2) problematika mahasiswa tunarungu dalam pelaksanaan kegiatan mengajar di kelas; 3) problematika mahasiswa tunarungu dalam pelaksanaan ujian; 4) problematika mahasiswa tunarungu dalam menyusun laporan akhir program pengalaman lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 5 orang mahasiswa tunarungu, 4 orang guru pamong serta 5 orang volunteer dari Unit Layanan Disabilitas. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis Miles dan Huberman, antara lain reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) problematika mahasiswa tunarungu dalam pembuatan program pembelajaran yaitu 5 orang mahasiswa tunarungu mengalami kesulitan seperti memahami sistematika RPP, bingung dalam menyusun RPP, kesulitan berkomunikasi dengan bahasa isyarat ke guru pamong saat konsultasi. 2) problematika mahasiswa tunarungu dalam mengajar di kelas yaitu 4 orang mahasiswa tunarungu yang program pengalaman lapangan di SLB mengalami kesulitan seperti menyampaikan bahan ajar, lupa materi yang ingin disampaikan, kesulitan menilai hasil belajar siswa. 3) problematika mahasiswa tunarungu dalam pelaksanaan ujian yaitu 3 mahasiswa tunarungu mengalami kesulitan seperti mengerjakan UTS serta UAS. 4) problematika mahasiswa tunarungu dalam program laporan akhir yaitu 5 orang mahasiswa tunarungu mengalami kesulitan seperti sulit memahami sistematika yang ada di panduan program pengalaman lapangan, bingung dalam menyusun laporan akhir program pengalaman lapangan.</p> Jamri Fiqri Badali Mirnawati Dewi Ekasari Kusumastuti Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 54 60 PANDANGAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA TERHADAP PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SLB NEGERI 1 SELAT KUALA KAPUAS http://jurnalpkh.ulm.ac.id/index.php/jd/article/view/22 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi penerapan pembelajaran jarak jauh yang menjadi pengalaman baru bagi orang tua, pandangan lama orang tua yang menganggap pembelajaran formal mesti dilangsungkan di sekolah kini menghadapi kenyataan dimana pembelajaran sepenuhnya dilangsungkan di rumah. Orang tua merasa kesulitan mendidik anak di rumah. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan pandangan orang tua yang memiliki anak tunagrahita terhadap pembelajaran jarak jauh di SLB Negeri 1 Selat Kuala Kapuas dengan cara deskripsi secara teks yang sesuai dengan kenyataan di lapangan terkait pendapat, sikap, kendala dan upaya orang tua. Sumber data dalam penelitian ini yaitu empat orang tua dari anak tunagrahita. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahaan data dalam penelitian menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa 1) orang tua berpendapat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem pembelajaran luring cocok untuk diterapkan namun merasa pembelajaran tatap muka lebih baik dibandingkan PJJ. 2) orang tua bersikap merespon (responding) terhadap pembelajaran jarak jauh bersistem luring dengan tujuan utama menjadikan anak sebagai pribadi yang mandiri 3) kendala yang dialami orang tua yaitu kurang media pembelajaran, kesulitan untuk menjelaskan materi pelajaran kepada anak dan kesulitan untuk menyuruh anak agar mau belajar. 4) upaya orang tua untuk mengatasi kendala adalah dengan mengoptimalkan media yang ada, menjelaskan pelajaran secara perlahan dengan berulang-ulang menggunakan bahasa yang sederhana dan pemberian contoh, serta membujuk anak agar mau belajar dengan memberikan reward.</p> Joevenus Permana Imam Yuwono Eviani Damastuti Hak Cipta (c) 2021 Universitas Lambung Mangkurat https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2021-09-01 2021-09-01 1 2 61 67